Minggu, 04 Oktober 2015

Berdikari


Teman, jangan pernah tunggu aku.
Akan ku gapai impianku sendiri
Walau masih terlalu dekat denganmu
Dan ku simpan jauh dibawah kaki

Akulah langit malam yang sunyi
Berteman angin dimusim gugur yang dingin
Tanpa ada kerlip bintang harapan yang menemani
Sendiri berselimut kegelapan dan hembus angin

Senja berhias lembayung hanya retorika alam belaka
Indahnya bombastis, hanyalah antonim realita
Layaknya mutiara dan babi, begitu mudah untuk melupa
Seperti teman dan pembohong yang bersua

Aku akan tidur sepanjang malam
Menjadi diriku sendiri, kabut hitam
Dan teman, Lupakan aku, biakan aku tenggelam !
Bahkan ketika aku terbangun dan hidup tentram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar