Kalian buat kebijakan berkedok agama
Tanpa memperhatikan norma ahimsa
Pergolakan konspirasi dimana-mana
Bangsaku goyah dan perlahan menguap
Bersenyawa dengan akrasia
Bangsa kami cemas...
Terluka, terinfeksi, lumpuh...
Terhipnotis ,terbodohi, urung cerdas
Terdiam walau lebam membekas
Kosong...
Kami merancang fortiori
Bukan aksi namun doktrin
Amunisi kami hanya rima.
Sekali berarti lalu Sirna.